Presiden Republik Islam Iran, Mahmud Ahmadinejad
kembali menegaskan, bahwa Zionis Israel tidak memiliki akar di Timur
Tengah, karenanya akan segera di hancurkan. Peminpin negara Mullah
itu yang sangat keras kepada AS dan Zionsi Israel mengeluarkan
stament kerasdnya dari sebuah kamar hotel di Manhattan ,Selasa 24
September 2012.
Presiden Mahmud Ahmadinejad menyatakan,bahwa bangsa Parsia sudah ada di
kawasan Timur Tengah sebagaiamana tercatat dalam sejarah sekitar 10.000
tahun silam.Sementara Israel baru ada hanya 60 atau 70 tahun lalu dengan
dukungan Barat,kata Mahmud Ahmadinejad dengan mengacu kepada
pembentukan Zionis Israel tahun 1948.Jadi Zionis Israel sesungguhnya
tidak mempunyai akar di kawasan Timur Tengah, dan harus segera di
hancurkan.
Selanjutnya melalui seorang penterjemahnya ia mengtakan pula,
bahwa Republik islam Iran tidak menganaggap serius ancaman
militer Zionis Israel yang hendak menyerang situs-situs nuklir
milik negaranya.Namun ia menandaskan pula,bahwa sekiranya Zionis
Israel memang akhirnya menyerang Republik islam Iran,maka angkatan
bersenjata pengawal revolusi negara mullah itu sudah memiliki alasan
yang cukup untuk menghancurkan Israel.
Presiden Mahmud Ahmadinejad juga membantah bahwa Republik islam Iran
telah memasok persenjataan kepada rejim Damascus,untuk membantah
tudingan AS dan sekutunya yang menyebutkan bahwa Teheran memasok mesin
pernagnya ke daerah komflik Suriah tersebut.Kemudian ia menyebutkan
pula ,sebenarnya Republik islam Iran tidak menganggap serius ancaman Tel
Aviv,tetapi jikapun Teheran diserang maka siap mempertahankan dirinya
sebagai bangsa dan negara yang bermartabat.
Pernyataannya itu segera mendapat reaksi AS ,sekutu utama Zionis
Israel.Dalam menanngapi pernyataan Mahmud Ahmadinejad tersebut,juru
bicara Gedung Putih Tommy Vietor menegaskan bahwa pernyatan itu sangat
menjijikkan yang bersifat menyerang dan berlebihan.Pad tahun 2005 ia
juga mengutuk keras Zionis Israewl,yang dianggapnya sebagai tumor dan
perlu di hapus dari peta dunia.
Biasanya jika Presiden Mahmud Ahmadinejad menyampaikan pidatonya di
PBB,maka delegasi AS dan Israel segera meninggalkan ruangan, yang
selanjutnya disusul oleh beberapa negara sekutunya.OLeh karenanya
sebelum ia menyampaikan pidatonya di PBB,Rabu 26 September 2012 Sekjen
PBB Ban Ki Moon asal Korea Selatan itu sudah
mengingatkannya Presiden Mahmud Ahmadinejad supaya jangan
terlalu keras dalam pidatonya. Peringatan itu terkesan di
patuhinya, sehingga dalam pidatonya kemarin memang tidak terlalu
keras,karena perlu diselesaikan secara dialog dan damai.
0 comments:
Post a Comment