Ini bukan karena produk malaysia, tapi ini sebuah Fakta. Lagu Isabella yg
poluper di tahun 90an dan sekarang masih juga populer ternyata penuh
kontroversi. Lagu ini sebenarnya tidak lebih dari prasasti kepiluan Umat Islam Andalusia (Spanyol), setiap alunan lagu ini adalah seperti membuka kembali kepedihan yang pernah dialami umat Islam di wilayah Granada (Spanyol
bagian Selatan) di akhir abad 15 tersebut, mendengar lagu ini adalah
seperti memaksa kita untuk mengingat-ingat terus akan penderitaan Umat Islam Andalusia pada waktu itu, lirik lagu ini seakan ingin mengabadikan ‘kemenangan besar’ kaum
Katholik atas kaum Muslimin disana, judul lagu ini bahkan seperti
sedang menyanjung sang aktor intelektual dibalik peristiwa bengis yang
dialami umat Islam waktu itu, yaitu Ratu Isabella.
Sejarah mencatat, pemusnahan etnis dan agama pertama dan terbesar di Eropa terjadi ketika Isabella I (Ratu Castile) dan suaminya,Ferdinand V (Raja Aragon) berhasil menggulingkan pemerintahan Sultan Muhammad XII (Kesultanan Islam terakhir di Granada) pada
2 Januari 1492 M., sejak saat itu, runtuhlah kejayaan Islam di
Andalusia setelah bertahan selama lebih dari 8 abad, dan dimulailah abad
kegelapan bagi Umat Islam Andalusia.
Quote:
Dibawah kendali Isabella dan suaminya (Ferdinand) umat Islam Granada diberikan 3 pilihan yang sulit, pertama- masuk agama mereka (Katholik), kedua- Keluar dari Tanah Air (Andalusia), Ketiga- kalau tidak mau keduanya (masuk katholik dan keluar Andalusia) akan dibunuh dengan cara dibakar, beberapa diantara kaum Muslimin, demi kelangsungan hidupnya lebih memilih opsi pertama (masuk Katholik), akan tetapi paling banyak adalah yang mempertahankan keislamannya, meskipun harus terusir dari tanah airnya, meskipun harus mati terpanggang, akibatnya bisa ditebak, ribuan Muslim meninggal baik karena dibakar maupun karena kelaparan didalam perjalanan keluar dari tanah airnya, dan ratusan ribu yang lainnya terusir dan kemudian tinggal disekitar pantai Utara Maroko dan Tunisia (Afrika Utara) dan sebagian wilayah Turki. |
Tidak itu saja, semua masjid di Granada kemudia dialih fungsikan menjadi gereja katholik, termasuk Masjid Kordoba yang megah itu, yang sejak saat itu berubah menjadi Gereja Santa Maria de la Sed,
perpustakaan-perpustakaan Islam dikeluarkan isinya, kemudian ratusan
ribu buku-bukunya dibakar habis, maka peradaban Islampun hilang dari
bumi Andalusia (Spanyol) hingga saat ini, yang tersisa hanya
cerita-cerita tentang kejayaan Islam zaman dahulu melalui
peninggalan-peninggalan yang masih ada seperti istana Al-Hambra dan masjid Kordoba yang tersohor seantero dunia tersebut.
Perhatikan dengan seksama reffrent lagu Isabella tersebut :
Quote:
Reff: Dia isabella, lambang cinta dan prahara Terpisah karena adat yang berbeda Cinta gugur bersama daun-daun kekeringan |
Lambang Kekuatan Cinta Isabella dan Ferdinand yang mempersatukan dua kerajaan Katholik besar (Castile dan Aragon),
yang akhirnya bisa menggulingkan pemerintahan Islam Granada yang sudah
bertahan 8 abad lebih, namun darinya kemudian menimbulkan prahara
kemanusiaan yang hebat bagi kaum Muslimin Granada.
Kaum Muslimin Granada harus berpisah dengan Tanah airnya hanya
karena agama yang berbeda dengan penguasa baru Granada (Isabella dan
Ferdinand).
Cinta mereka (Isabella dan Ferdinand) jatuh bersama kaum Muslimin
yang mati kelaparan karena terusir dari Tanah Airnya maupun karena mati
terbakar laksana daun-daun kekeringan.
Jadi masihkah kita ingin mendengar lagu tersebut, akankah kita
biarkan anak-anak kita menyanyikan lagu kemenangan Isabella atas
penderitaan kaum muslimin Granada tersebut, jawaban selanjutnya ada pada
anda sendiri??
0 comments:
Post a Comment