!!! PERHATIAN !!!
Artikel
ini hanya sebagai pembuka wawasan untuk semua hal. Artikel ini dibuat
dari pandangan aliran sesat: website Ahmadiyah. Aliran Ahmadiyah sudah
dilarang di banyak negara di dunia. Pembacaan artikel ini bagi orang
awam dianjurkan untuk didampingi oleh pembimbing / ahli agama yang jauh
lebih mengerti tentang aliran sesat ini.
*****
PENDAHULUAN
Telah kita ketahui semua, Nabi Isa AS
yang dikenal oleh agama Islam, Yesus atau Jesus yang dikenal oleh agama
Kristen, dan ada satu lain yang “tidak ngetop” bernama Yuza Asaf yang
dikenal oleh agama sesat Ahmadiyah sebagai Yesus. Ketiganya nama itu
dianggap satu orang saja.
Namun dalam agama Islam, Nabi Isa tidak sama dengan Yesus / Jesus ataupun Yuza Asaf . Mereka semua adalah orang yang berbeda.
Menurut Islam, Nabi Isa
tidaklah disalib, namun langsung “diangkat” oleh-Nya di dalam gua
persembunyiannya dan mukanya dimiripkan kepada salah satu muridnya yang
berkhianat, Judas, yang akhirnya tersalib.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda, ” Tidak ada seorang nabi-pun antara saya dan Isa.
Sesungguhnya, dia akan turun ke bumi. Maka jika kalian melihatnya,
kenalilah dia. Dia adalah seorang laki-laki dengan ukuran sedang,
berkulit putih kemerah-merahan. Dia memakai dua baju kuning terang.
Kepalanya seakan-akan ada air yang mengalir walaupun sebenarnya ia tidak
basah. Dia akan berperang melawan manusia untuk membela Islam. Dia akan
menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah. Allah akan
menghapuskan semua agama di zamannya kecuali Islam. Isa akan
menghancurkan Dajjal dan dia akan hidup di bumi selama 40 tahun dan
kemudian dia meninggal, kaum muslimin akan menyembahyangkan jenazahnya.”
HR Abu Dawud.
Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa nabi Isa as diselamatkan dari rencana pembunuhan :
” Padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka“. QS. 4:157
“Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “. QS. 4:158
Menurut pandangan Islam, setelah nabi Isa
as lolos dari rencana pembunuhan oleh orang-orang Yahudi, lalu diangkat
ke langit dan masih hidup hingga saat ini, akan turun kembali nanti
menjelang hari kiamat dan bertugas selama 40 tahun untuk menegakkan
kebenaran Islam dan meluruskan ajarannya yang telah diselewengkan,
diantaranya tentang salib, karena nabi Isa selama misinya hingga
terangkatnya ke langit, sama sekali tidak pernah mengajarkan perihal
salib, juga akan membunuh babi yang telah dihalalkan oleh umat Kristen,
di mana beliau sendiri tidak pernah menghalalkannya sejak Allah SWT
haramkan.
Sedangkan menurut ajaran Kristen,
Yesus disalib terlebih dahulu, lalu barulah “diangkat” ke langit.
Setelah Yesus Kristus bangkit dari kematian dan menemui murid-muridnya
selama 40 hari, Yesus terangkat ke sorga dan akan kembali ke bumi dengan
cara yang sama seperti naiknya.
“Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga.” Kisah Para Rasul 1:11.
Sepintas ada kesamaan pandangan antara
Islam dan Kristen perihal diangkat-nya nabi Isa as ke langit/sorga dan
turunnya kembali ke bumi menjelang hari kiamat nanti, namun ada
perbedaan sangat mendasar tentang hal tersebut yaitu belum atau sudah mati ketika beliau diangkat.
Menurut pandangan Islam nabi Isa as di
angkat ke langit dalam keadaan sebelum mengalami mati, sementara,
menurut pandangan Kristen Yesus diangkat ke sorga dalam keadaan setelah
mengalami kematian.
Sedangkan menurut ajaran Ahmadiyah,
Yesus berhasil selamat dari penyaliban dan melarikan diri menuju ke
arah timur daerah Pakistan dan India, kemudian akhirnya wafat. Mereka
percaya Jesus wafat karena Jesus adalah makhluk biologis juga, yang
mempunyai umur dan tidak akan pernah kekal.
Mirza Ghulam
Ahmad menyatakan bahwa Nabi Isa as benar-benar disalib di tiang salib
oleh orang-orang Yahudi, namun tidak sampai wafat, hanya mengalami
luka-luka dan pingsan saja. Ajaran ini tentu saja lebih dekat dengan
kepercayaan orang-orang Kristen daripada pernyataan Al-Qur’an yang
menegaskan bahwa Nabi Isa as tidak disalib sama sekali, akan tetapi yang
disalib adalah seorang yang diserupakan dengan Nabi Isa as.
Sebagaimana telah tersebut dalam firman Allah sebelumnya:
….padahal mereka tidak membunuhnya
(Isa) dan tidak menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang
yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…. (QS. 4:157)
Ayat tersebut, oleh Mirza Ghulam Ahmad dan pengikutnya, diterjemahkan menyimpang sebagai berikut:
….padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak pula mematikannya di atas salib akan tetapi ia disamarkan
kepada mereka seperti yang mati di atas salib….
Berkenaan dengan penyaliban itu, Mirza
Ghulam Ahmad dan para pengikutnya berkeyakinan bahwa Nabi Isa as tidak
diangkat ke langit dan kini telah wafat sebagaimana manusia lainnya.
Konon, menurut klaim Mirza Ghulam Ahmad, makam nabi Isa as ditemukan di
desa Mohalla Khan Yar, Srinagar, Kashmir.
Selanjutnya, Mirza Ghulam Ahmad dan
pengikutnya juga berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw adalah rasul yang
paling mulia dan paling sempurna dibandingkan dengan rasul-rasul
lainnya,7 hal ini dimaksudkan agar “kenabian” Mirza Ghulam Ahmad dapat
diterima oleh umat Islam, sebagaimana tersirat dalam pernyataan Mirza
Ghulam Ahmad berikut ini:
“Saya tidak ada artinya dibandingkan Rasulullah. Bahkan, saya lebih rendah dari debu sepatu beliau.”8
Padahal, seorang muslim tidak memiliki
kebebasan religius maupun pengetahuan yang pasti untuk mengunggulkan
seorang rasul di atas rasul-rasul lainnya, meskipun mungkin seorang
rasul memiliki keunggulan tertentu dibandingkan dengan rasul-rasul
lainnya.
Seorang muslim
wajib menghormati seluruh nabi dan rasul Allah secara sama, tidak
mengunggulkan atau membeda-bedakan seorang rasul dengan rasul-rasul
lainnya seperti kebiasaan buruk orang-orang Yahudi dan Kristen yang
mengunggulkan Nabi Musa as dan Nabi Isa as di atas rasul-rasul lainnya.9
Perintah ini ditegaskan berulang kali dalam Al-Qur’an dan beberapa
Hadits, antara lain: QS. 2:136; QS. 2:253; QS. 2:285; QS. 3:84; QS.
4:150-152, dan dua Hadits
*
ALIRAN SESAT
1. Aliran Ahmadiyah
diciptakan oleh para Freemasonry. Dan termasuk dalam program kedua dari
freemasonry. Program kedua ini dinamakan “Shada” dalam istilah Freemasonry berarti membentuk agama baru dan agama tandingan di seluruh dunia.
Salah satunya yaitu di India ketika Islam
bangkit untuk kembali ke Alquran dan Hadist dan mengobarkan Jihad
fisabilillah, pihak penjajah Inggris bekerja sama dengan Freemasonry
mendirikan gerakan anti Jihad. Antara lain yaitu dengan menggalakkan
sufi dengan perantara ulama bayaran anggota Freemasonry. Ditunjukkanya
seorang Freemason “ Mirza Ghulam Ahmad” (Ahmadiyah) , ia mendakwakan dirinya sebgai Nabi Akhir Zaman , Bhuda Awatara, Krisna, dan semacamnya.
2. Rabithah Alam Islami yang bersidang di Makkah 14-18 Rabiul Awal1394 memutuskan bahwa Ahmadiyah itu bukan Islam dan berkaitan dengan Zionisme.
3. Dan kasus-kasus
“aliran sesat Islam” yang beredar di Indonesia seperti sholat dua bahasa
dan lainya, kemungkian besar berkaitan dengan program Freemasonry.
Dalam bersyahadat, Ahmadiyah bersaksi
bukan kepada Muhammad Rasul Allah, namun kepada Mirza Ghulam Ahmad
sebagai nabi terakhirnya. Dan kitabnya bukan Al-Qur’an, melainkan kitab Tadzkirah.
Sudah sejak dahulu kala ada 10 program
aliran sesat di dunia bernama Freemasonry. Program-program tersebt
berguna untuk menghancurkan dan mengadu-domba semua agama serta membuat
dunia ini menjadi sebuah “tatanan dunia baru” (new world order).
*
Selain itu, Aliran Ahmadiyah adalah aliran sesat berdasarkan keputusan:
Majelis Ulama Indonesia dalam Musyawarah
Nasional II tanggal 11-17 Rajab 1400 H/ 26 Mei – 1 Juni 1980 M di
Jakarta memfatwakan tentang jama’ah Ahmadiyah sebagai berikut:
1. Sesuai dengan data
dan fakta yang diketemukan dalam 9 (sembilan) buah buku tentang
Ahmadiyah, Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa Ahmadiyah adalah jama’ah di luar Islam, sesat dan menyesatkan.
2. Dalam menghadapi persoalan Ahmadiyah hendaknya Majelis Ulama Indonesia selalu berhubungan dengan Pemerintah.
*
Kemudian Rapat Kerja Nasional
bulan 1- 4 Jumadil Akhir 1404 H/4 – 7 Maret 1984 M, merekomendasikan
tentang jama’ah Ahmadiyah tersebut sebagai berikut:
1. Bahwa Jemaat
Ahmadiyah di wilayah Negara Republik Indonesia berstatus sebagai badan
hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. JA/23/13
tanggal 13-3-1953 (Tambahan Berita Negara: tangga131-3-1953 No. 26),
bagi umat Islam menimbulkan :
a. Keresahan karena isi ajarannya bertentangan dengan ajaran agama Islam
b. Perpecahan, khususnya dalam hal ubudivah (shalat), bidang munakahat dan lain-lain.
c. Bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara.
Maka dengan alasan-alasan tersebut
dimohon kepada pihak yang berwenang untuk meninjau kembali Surat
Keputusan Menteri Kehakiman RI JA/22/ 13, tanggal 31-3-1953
BIDANG AQIDAH DAN ALIRAN KEAGAMAAN NEGARA No. 26, tanggal 31-3- 1953).
2. Menyerukan :
a. Agar Majelis Ulama
Indonesia, Majelis Ulama Daerah Tingkat I, Daerah Tingkat II, para
ulama, dan da’i di seluruh Indonesia, menjelaskan kepada masyarakat
tentang sesatnya Jema’at Ahmadiyah Qadiyah yang berada di luar Islam.
b. Bagi mereka yang telah terlanjur mengikuti Jema’at Ahmadiyah Qadiyah supaya segera kembali kepada ajaran Islam yang benar.
c. Kepala seluruh umat Islam supaya mempertinggi kewaspadaannya, sehingga tidak akan terpengaruh dengan faham yang sesat itu.
Lalu Yesus menetap di Kashmir hingga
akhir hayatnya dan dimakamkan disana. Para pengikut Ahamdiyah yakin
bahwa Yesus telah wafat dan hingga kini masih ada makamnya, tepatnya di
daerah Khanyar Rozabal, Kashmir, India.
Makam yang diduga telah dibangun oleh
Thomas di atas jasad Yesus itu berlokasi di distrik Khanyar, di pusat
ibu kota Kashmir, Srinagar. Di jalan sebelah makam itu, terpampang
sebuah papan-nama, dengan tulisan putih menonjol yang sudah tua:
“Rozabal”, yakni kependekan dari “Rauza Bal”.
“Rauza” adalah kata-kata yang berarti
“Makam Nabi”, sebagaimana berlainan dengan Wali itu (yang disebut
“Ziarat”). Bangunan itu persegi empat dan mempunyai satu ruangan mungil
yang terpadu padanya. Di belakang bangunan itu terdapat pemakaman kaum
Muslimin, dimana makam-makam tersebut, sesuai dengan kebiasaan kaum
Muslimin, membujur ke Utara-Selatan.
Kalau berjalan terus masuk ke Rozabal kemudian masuk ke dalam ruangan (karena tempat itu disucikan oleh orang-orang Hindu dan Muslim, maka orang harus membuka alas kaki) orang pertamakali akan memasuki serambi.
Di sekeliling ini ada kamar dalam, yang
bila orang memasukinya harus melalui sebelah kiri dan sedikit membuka
papan kayu yang ditulis (sebagai pengganti papan yang asli yang telah
hilang), judul tulisan itu tertera: “Ziarat Yuza Asaf Khanyar”.
“Makam”
(ini menarik hati bahwa kata-kata itu di sini digunakan kata “ziarat”,
sebagaimana telah kita lihat di muka, yakni yang berkenaan dengan
orang-orang suci) Yuz Asaf, Khanyar”.
Sedangkan sisa tulisan kaligrafi lainnya
menunjukkan, bahwa Yuz Asaf sampai di Lembah Kashmir beberapa abad yang
telah silam dan mempersembahkan kehidupan untuk mengajarkan kebenaran.
Papan yang ada saat ini adalah persembahan Departemen Archeology (Kepurbakalaan) dari pemerintah Kashmir.
Di atas lantai serambi dalam terdapat dua batu maesan (batu kubur), keduanya ditutup dengan rangka-rangka kayu berukir.
Salah satu batu yang terbesar adalah
makam Yesus dan terletak agak ke muka dari serambi itu, sedangkan yang
lebih kecil terletak dekat pintu masuk, ialah seorang Wali Muslim dari
abad kelimabelas, Sayyid Nasiruddin.
Ketaatannya kepada Yesus tiada terhingga, dan menurut kehendaknya supaya dimakamkan di dekat makam Yesus.
Dua
batu maesan tersebut membujur ke Utara-Selatan, menurut kebiasaan kaum
Muslimin, tetapi makam Yesus yang sebenarnya, yang terletak di bawah
tanah, membujur ke Timur-Barat, sesuai dengan cara bangsa Yahudi.
Waktu dahulu ruangan makam di bawah tanah
tersebut dapat dicapai dengan menapaki satu tangga dari jalan sebelah
barat bangunan, tetapi jalan masuk itu sekarang ditutup kecuali satu
celah kecil.
Di lantai sudut sebelah timur-laut dari serambi utama itu diletakkan satu balok batu yang biasa digunakan untuk tempat lilin.
Oleh sebab itu ia selalu tertutup oleh
cairan lilin, tetapi ketika pada suatu hari, Professor Hassnain mulai
menguliti cairan lilin tersebut, beliau mendapati patung salib yang
mengeras, kemudian satu tasbih, dan setelah membersihkan permukaan batu
tersebut lebih sempurna lagi, didapati sesuatu yang membekas dari
telapak kaki yang nampak bekas-bekas luka penyaliban.
Sewaktu kami mengunjungi makam Yesus itu,
kami dapat membuktikan, bahwa “cetakan telapak kaki” (footprints)
tersebut tiada lain adalah ukiran pahat yang dikerjakan oleh seseorang
zaman dahulu, yakni seorang ahli seni pahat yang tak dikenal.
Demikianlah faktanya, bahwa ukiran pahat
yang menggambarkan telapak kaki serta menonjolkan luka-luka penyaliban
itu menunjukkan, bahwa siapa saja yang menyaksikan hal itu akan tahu
bahwa Yuza Asaf dan Yesus orangnya itu-itu juga.
Dengan demikian, maka haruslah disadari
bahwa informasi ini hanyalah sebagai pembuka wawasan bahwa masih banyak
orang-orang yang selalu melenceng dari ajaran yang ditetapkan.
Dan hal ini juga pastilah akan menyakiti
hati tidak saja umat Kristiani sedunia, namun juga oleh umat muslim
diseluruh dunia, karena Isa a.s. juga merupakan Nabi umat Islam yang
sangat dihormati seperti Nabi lainnya yang juga diyakini telah
“diangkat” oleh-Nya. (icc.wp.com)
0 comments:
Post a Comment