Monday, March 4, 2013

Makam Yesus (Nabi Isa As) di Kashmir India: Apakah Benar Beliau Telah Wafat?

!!! PERHATIAN !!!
Artikel ini hanya sebagai pembuka wawasan untuk semua hal. Artikel ini dibuat dari pandangan aliran sesat: website Ahmadiyah. Aliran Ahmadiyah sudah dilarang di banyak negara di dunia. Pembacaan artikel ini bagi orang awam dianjurkan untuk didampingi oleh pembimbing / ahli agama  yang jauh lebih mengerti tentang aliran sesat ini.
 *****
 PENDAHULUAN
Telah kita ketahui semua, Nabi Isa AS yang dikenal oleh agama Islam, Yesus atau Jesus yang dikenal oleh agama Kristen, dan ada satu lain yang “tidak ngetop” bernama Yuza Asaf yang dikenal oleh agama sesat Ahmadiyah sebagai Yesus. Ketiganya nama itu dianggap satu orang saja.
Namun dalam agama Islam, Nabi Isa tidak sama dengan Yesus / Jesus ataupun Yuza Asaf . Mereka semua adalah orang yang berbeda.
Menurut Islam, Nabi Isa tidaklah disalib, namun langsung “diangkat” oleh-Nya di dalam gua persembunyiannya dan mukanya dimiripkan kepada salah satu muridnya yang berkhianat, Judas, yang akhirnya tersalib.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, ” Tidak ada seorang nabi-pun antara saya dan Isa. Sesungguhnya, dia akan turun ke bumi. Maka jika kalian melihatnya, kenalilah dia. Dia adalah seorang laki-laki dengan ukuran sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Dia memakai dua baju kuning terang. Kepalanya seakan-akan ada air yang mengalir walaupun sebenarnya ia tidak basah. Dia akan berperang melawan manusia untuk membela Islam. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan jizyah. Allah akan menghapuskan semua agama di zamannya kecuali Islam. Isa akan menghancurkan Dajjal dan dia akan hidup di bumi selama 40 tahun dan kemudian dia meninggal, kaum muslimin akan menyembahyangkan jenazahnya.” HR Abu Dawud.
Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa nabi Isa as diselamatkan dari rencana pembunuhan :
Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka“. QS. 4:157
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “. QS. 4:158
Menurut pandangan Islam, setelah nabi Isa as lolos dari rencana pembunuhan oleh orang-orang Yahudi, lalu diangkat ke langit dan masih hidup hingga saat ini, akan turun kembali nanti menjelang hari kiamat dan bertugas selama 40 tahun untuk menegakkan kebenaran Islam dan meluruskan ajarannya yang telah diselewengkan, diantaranya tentang salib, karena nabi Isa selama misinya hingga terangkatnya ke langit, sama sekali tidak pernah mengajarkan perihal salib, juga akan membunuh babi yang telah dihalalkan oleh umat Kristen, di mana beliau sendiri tidak pernah menghalalkannya sejak Allah SWT haramkan.
Sedangkan menurut ajaran Kristen, Yesus disalib terlebih dahulu, lalu barulah “diangkat” ke langit. Setelah Yesus Kristus bangkit dari kematian dan menemui murid-muridnya selama 40 hari, Yesus terangkat ke sorga dan akan kembali ke bumi dengan cara yang sama seperti naiknya.
“Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Kisah Para Rasul 1:11.
Sepintas ada kesamaan pandangan antara Islam dan Kristen perihal diangkat-nya nabi Isa as ke langit/sorga dan turunnya kembali ke bumi menjelang hari kiamat nanti, namun ada perbedaan sangat mendasar tentang hal tersebut yaitu belum atau sudah mati ketika beliau diangkat.
Menurut pandangan Islam nabi Isa as di angkat ke langit dalam keadaan sebelum mengalami mati, sementara, menurut pandangan Kristen Yesus diangkat ke sorga dalam keadaan setelah mengalami kematian.
Sedangkan menurut ajaran Ahmadiyah, Yesus berhasil selamat dari penyaliban dan melarikan diri menuju ke arah timur daerah Pakistan dan India, kemudian akhirnya wafat. Mereka percaya Jesus wafat karena Jesus adalah makhluk biologis juga, yang mempunyai umur dan tidak akan pernah kekal.
Mirza Ghulam Ahmad menyatakan bahwa Nabi Isa as benar-benar disalib di tiang salib oleh orang-orang Yahudi, namun tidak sampai wafat, hanya mengalami luka-luka dan pingsan saja. Ajaran ini tentu saja lebih dekat dengan kepercayaan orang-orang Kristen daripada pernyataan Al-Qur’an yang menegaskan bahwa Nabi Isa as tidak disalib sama sekali, akan tetapi yang disalib adalah seorang yang diserupakan dengan Nabi Isa as.
Sebagaimana telah tersebut dalam firman Allah sebelumnya:
….padahal mereka tidak membunuhnya (Isa) dan tidak menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…. (QS. 4:157)
Ayat tersebut, oleh Mirza Ghulam Ahmad dan pengikutnya, diterjemahkan menyimpang sebagai berikut:
….padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib akan tetapi ia disamarkan kepada mereka seperti yang mati di atas salib….
Berkenaan dengan penyaliban itu, Mirza Ghulam Ahmad dan para pengikutnya berkeyakinan bahwa Nabi Isa as tidak diangkat ke langit dan kini telah wafat sebagaimana manusia lainnya. Konon, menurut klaim Mirza Ghulam Ahmad, makam nabi Isa as ditemukan di desa Mohalla Khan Yar, Srinagar, Kashmir.
Selanjutnya, Mirza Ghulam Ahmad dan pengikutnya juga berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad saw adalah rasul yang paling mulia dan paling sempurna dibandingkan dengan rasul-rasul lainnya,7 hal ini dimaksudkan agar “kenabian” Mirza Ghulam Ahmad dapat diterima oleh umat Islam, sebagaimana tersirat dalam pernyataan Mirza Ghulam Ahmad berikut ini:
“Saya tidak ada artinya dibandingkan Rasulullah. Bahkan, saya lebih rendah dari debu sepatu beliau.”8
Padahal, seorang muslim tidak memiliki kebebasan religius maupun pengetahuan yang pasti untuk mengunggulkan seorang rasul di atas rasul-rasul lainnya, meskipun mungkin seorang rasul memiliki keunggulan tertentu dibandingkan dengan rasul-rasul lainnya.
Seorang muslim wajib menghormati seluruh nabi dan rasul Allah secara sama, tidak mengunggulkan atau membeda-bedakan seorang rasul dengan rasul-rasul lainnya seperti kebiasaan buruk orang-orang Yahudi dan Kristen yang mengunggulkan Nabi Musa as dan Nabi Isa as di atas rasul-rasul lainnya.9 Perintah ini ditegaskan berulang kali dalam Al-Qur’an dan beberapa Hadits, antara lain: QS. 2:136; QS. 2:253; QS. 2:285; QS. 3:84; QS. 4:150-152, dan dua Hadits
*
ALIRAN SESAT
1. Aliran Ahmadiyah diciptakan oleh para Freemasonry. Dan termasuk dalam program kedua dari freemasonry. Program kedua ini dinamakan “Shada” dalam istilah Freemasonry berarti membentuk agama baru dan agama tandingan di seluruh dunia.
Salah satunya yaitu di India ketika Islam bangkit untuk kembali ke Alquran dan Hadist dan mengobarkan Jihad fisabilillah, pihak penjajah Inggris bekerja sama dengan Freemasonry mendirikan gerakan anti Jihad. Antara lain yaitu dengan menggalakkan sufi dengan perantara ulama bayaran anggota Freemasonry. Ditunjukkanya seorang Freemason “ Mirza Ghulam Ahmad” (Ahmadiyah) , ia mendakwakan dirinya sebgai Nabi Akhir Zaman , Bhuda Awatara, Krisna, dan semacamnya.
2. Rabithah Alam Islami yang bersidang di Makkah 14-18 Rabiul Awal1394 memutuskan bahwa Ahmadiyah itu bukan Islam dan berkaitan dengan Zionisme.
3. Dan kasus-kasus “aliran sesat Islam” yang beredar di Indonesia seperti sholat dua bahasa dan lainya, kemungkian besar berkaitan dengan program Freemasonry.
Dalam bersyahadat, Ahmadiyah bersaksi bukan kepada Muhammad Rasul Allah, namun kepada Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi terakhirnya. Dan kitabnya bukan Al-Qur’an, melainkan kitab Tadzkirah.
Sudah sejak dahulu kala ada 10 program aliran sesat di dunia bernama Freemasonry. Program-program tersebt berguna untuk menghancurkan dan mengadu-domba semua agama serta membuat dunia ini menjadi sebuah “tatanan dunia baru” (new world order).
*
Selain itu, Aliran Ahmadiyah adalah aliran sesat berdasarkan keputusan:
Majelis Ulama Indonesia dalam Musyawarah Nasional II tanggal 11-17 Rajab 1400 H/ 26 Mei – 1 Juni 1980 M di Jakarta memfatwakan tentang jama’ah Ahmadiyah sebagai berikut:
1.    Sesuai dengan data dan fakta yang diketemukan dalam 9 (sembilan) buah buku tentang Ahmadiyah, Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa Ahmadiyah adalah jama’ah di luar Islam, sesat dan menyesatkan.
2.    Dalam menghadapi persoalan Ahmadiyah hendaknya Majelis Ulama Indonesia selalu berhubungan dengan Pemerintah.
*
Kemudian Rapat Kerja Nasional bulan 1- 4 Jumadil Akhir 1404 H/4 – 7 Maret 1984 M, merekomendasikan tentang jama’ah Ahmadiyah tersebut sebagai berikut:
1.    Bahwa Jemaat Ahmadiyah di wilayah Negara Republik Indonesia berstatus sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. JA/23/13 tanggal 13-3-1953 (Tambahan Berita Negara: tangga131-3-1953 No. 26), bagi umat Islam menimbulkan :
a. Keresahan karena isi ajarannya bertentangan dengan ajaran agama Islam
b. Perpecahan, khususnya dalam hal ubudivah (shalat), bidang munakahat dan lain-lain.
c. Bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara.
Maka dengan alasan-alasan tersebut dimohon kepada pihak yang berwenang untuk meninjau kembali Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI JA/22/ 13, tanggal 31-3-1953
BIDANG AQIDAH DAN ALIRAN KEAGAMAAN NEGARA No. 26, tanggal 31-3- 1953).
2.    Menyerukan :
a.    Agar Majelis Ulama Indonesia, Majelis Ulama Daerah Tingkat I, Daerah Tingkat II, para ulama, dan da’i di seluruh Indonesia, menjelaskan kepada masyarakat tentang sesatnya Jema’at Ahmadiyah Qadiyah yang berada di luar Islam.
b.    Bagi mereka yang telah terlanjur mengikuti Jema’at Ahmadiyah Qadiyah supaya segera kembali kepada ajaran Islam yang benar.
c.    Kepala seluruh umat Islam supaya mempertinggi kewaspadaannya, sehingga tidak akan terpengaruh dengan faham yang sesat itu.

Menurut kepercayaan aliran Ahmadiyah, setelah disalib, Yesus berhasil meloloskan diri menuju ke arah timur melewati Iran dan kemudian sampai di wilayahKashmir (sekarang India.
Lalu Yesus menetap di Kashmir hingga akhir hayatnya dan dimakamkan disana. Para pengikut Ahamdiyah yakin bahwa Yesus telah wafat dan hingga kini masih ada makamnya, tepatnya di daerah Khanyar Rozabal, Kashmir, India.
Makam yang diduga telah dibangun oleh Thomas di atas jasad Yesus itu berlokasi di distrik Khanyar, di pusat ibu kota Kashmir, Srinagar. Di jalan sebelah makam itu, terpampang sebuah papan-nama, dengan tulisan putih menonjol yang sudah tua: “Rozabal”, yakni kependekan dari “Rauza Bal”.

“Rauza” adalah kata-kata yang berarti “Makam Nabi”, sebagaimana berlainan dengan Wali itu (yang disebut “Ziarat”). Bangunan itu persegi empat dan mempunyai satu ruangan mungil yang terpadu padanya. Di belakang bangunan itu terdapat pemakaman kaum Muslimin, dimana makam-makam tersebut, sesuai dengan kebiasaan kaum Muslimin, membujur ke Utara-Selatan.

Kalau berjalan terus masuk ke Rozabal kemudian masuk ke dalam ruangan (karena tempat itu disucikan oleh orang-orang Hindu dan Muslim, maka orang harus membuka alas kaki) orang pertamakali akan memasuki serambi.
Di sekeliling ini ada kamar dalam, yang bila orang memasukinya harus melalui sebelah kiri dan sedikit membuka papan kayu yang ditulis (sebagai pengganti papan yang asli yang telah hilang), judul tulisan itu tertera: “Ziarat Yuza Asaf Khanyar”.
 
“Makam” (ini menarik hati bahwa kata-kata itu di sini digunakan kata “ziarat”, sebagaimana telah kita lihat di muka, yakni yang berkenaan dengan orang-orang suci) Yuz Asaf, Khanyar”.
Sedangkan sisa tulisan kaligrafi lainnya menunjukkan, bahwa Yuz Asaf sampai di Lembah Kashmir beberapa abad yang telah silam dan mempersembahkan kehidupan untuk mengajarkan kebenaran.
Papan yang ada saat ini adalah persembahan Departemen Archeology (Kepurbakalaan) dari pemerintah Kashmir.

Di atas lantai serambi dalam terdapat dua batu maesan (batu kubur), keduanya ditutup dengan rangka-rangka kayu berukir.
Salah satu batu yang terbesar adalah makam Yesus dan terletak agak ke muka dari serambi itu, sedangkan yang lebih kecil terletak dekat pintu masuk, ialah seorang Wali Muslim dari abad kelimabelas, Sayyid Nasiruddin.
Ketaatannya kepada Yesus tiada terhingga, dan menurut kehendaknya supaya dimakamkan di dekat makam Yesus.
 
Dua batu maesan tersebut membujur ke Utara-Selatan, menurut kebiasaan kaum Muslimin, tetapi makam Yesus yang sebenarnya, yang terletak di bawah tanah, membujur ke Timur-Barat, sesuai dengan cara bangsa Yahudi.
Waktu dahulu ruangan makam di bawah tanah tersebut dapat dicapai dengan menapaki satu tangga dari jalan sebelah barat bangunan, tetapi jalan masuk itu sekarang ditutup kecuali satu celah kecil.

Di lantai sudut sebelah timur-laut dari serambi utama itu diletakkan satu balok batu yang biasa digunakan untuk tempat lilin.
Oleh sebab itu ia selalu tertutup oleh cairan lilin, tetapi ketika pada suatu hari, Professor Hassnain mulai menguliti cairan lilin tersebut, beliau mendapati patung salib yang mengeras, kemudian satu tasbih, dan setelah membersihkan permukaan batu tersebut lebih sempurna lagi, didapati sesuatu yang membekas dari telapak kaki yang nampak bekas-bekas luka penyaliban.
Sewaktu kami mengunjungi makam Yesus itu, kami dapat membuktikan, bahwa “cetakan telapak kaki” (footprints) tersebut tiada lain adalah ukiran pahat yang dikerjakan oleh seseorang zaman dahulu, yakni seorang ahli seni pahat yang tak dikenal.
Demikianlah faktanya, bahwa ukiran pahat yang menggambarkan telapak kaki serta menonjolkan luka-luka penyaliban itu menunjukkan, bahwa siapa saja yang menyaksikan hal itu akan tahu bahwa Yuza Asaf dan Yesus orangnya itu-itu juga.
Dengan demikian, maka haruslah disadari bahwa informasi ini hanyalah sebagai pembuka wawasan bahwa masih banyak orang-orang yang selalu melenceng dari ajaran yang ditetapkan.
Dan hal ini juga pastilah akan menyakiti hati tidak saja umat Kristiani sedunia, namun juga oleh umat muslim diseluruh dunia, karena Isa a.s. juga merupakan Nabi umat Islam yang sangat dihormati seperti Nabi lainnya yang juga diyakini telah “diangkat” oleh-Nya. (icc.wp.com)

0 comments:

Post a Comment